Breaking

Friday, March 4, 2016

PELUANG BISNIS KERUPUK AMPAS TAHU

PELUANG BISNIS
KERUPUK AMPAS TAHU











  




KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT atas rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini yang berjudul “Pemanfaatan Ampas Tahu (Glycine Max (L)Merill). Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Kerupuk” dengan baik. Semoga Karya Ilmiah ini dapat dijadikan sebagai bacaan yang menarik dan memberikan pengetahuan tentang manfaat ampas kedelai. Penulis sangat menyadari bahwa Karya Ilmiah ini jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan guna penyempurnaan Karya Ilmiah yang akan datang

ABSTRAK
Banyak limbah industri yang hanya merugikan bagi semua orang. Hal ini disebabkan karena dari pihak industri maupun masyarakat belum tahu bagaimana cara mengolah atau memanfaatkan limbah tersebut. Tetapi tidak semua dari jenis limbah bersifat merugikan, limbah dari industri tahu dapat dimanfaatkan dalam berbagai hal, di antaranya sebagai makanan ternak, dibuat makanan nata de soya, dibuat oncom, sebagai pupuk, dibuat tepung, dan lain-lain. Hal tersebut membuat penulis mendapatkan sebuah gagasan untuk memanfaatkan ampas tahu tersebut sebagai bahan dasar dalam pengolahan makanan. Akan tetapi limbah industri tahu juga berbahaya bagi manusia, yaitu limbah cair yang dihasilkan mengandung padatan tersuspensi maupun terlarut, akan mengalami perubahan fisika, kimia, dan hayati yang akan mengakibatkan bau busuk dan bila dibuang langsung ke sungai akan menyebabkan tercemarnya sungai.
Tetapi yang menjadi masalah saat ini adalah limbah tahu yang berupa cairan maupun berupa ampas tahu. Dan yang diketahui oleh masyarakat hanyalah memanfaatkan ampas tahu sebagai pakan ternak dan tempe gembus. Kenyataan ini membuat penulis mendapatkan sebuah gagasan untuk memanfaatkan ampas tahu tersebut sebagai bahan dasar pembuatan krupuk. Penulis menginginkan untuk membantu pemerintah dan para pengusaha tahu dalam hal meminimalisir limbah dari pembuatan tahu. Sehingga dapat lebih bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
Ide yang sangat bagus ketika kita meritis usaha dengan mengolah bahan yang tidak bermanfaat bisa menghasilkan produk baru yang jarang di jumpai oleh masyarakat. Pemanfaatan limbah tahu ini tentunya diharapkan biaya produksi yang dikeluarkan dalam usaha pembuatan kerupuk bisa di minimalisir. Oleh karena itu, pemanfaatan limbah tahu ini merupakan suatu gagasan peluang usaha yang cemerlang untuk merintis sebuah industri kecil dengan biaya murah bagi masyarakat. Karena bahan baku yang digunakan untuk pembuatan kerupuk ini adalah ampas tahu yang harganya sangat murah, mudah di dapat, dan dapat diperoleh tanpa mengenal musim. Pembuatan krupuk ampas tahu mudah dilakukan. Dalam pembuatan kerupuk ampas tahu, bahan yang dicampurkan adalah garam, monosodium glutamat, bawang putih, dan ketumbar.
Dengan penelitian ini penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi warga yang bekerja pada pabrik industri tahu dan juga bagi lingkungan serta bagi siapa saja yang membaca Karya Tulis Ilmiah ini. Setelah penulis melakukan penelitian ini, penulis berkesimpulan bahwa limbahpun dapat bermanfaat bagi manusia bila manusia dapat memanfaatkannya dengan benar. Dalam Karya Tulis ini penulis memaparkan bagaimana cara pembuatan tepung ampas tahu dan bagaimana kadar protein yang terkandung dalam ampas tahu.
Kajian Tentang Ampas Tahu
Limbah merupakan zat sisa atau bahan yang dihasilkan dari proses pembuatan produk dari suatu industri. Limbah biasanya dibuang begitu saja, tanpa dipikir lagi bahwa limbah tersebut mencemari lingkungan atau tidak bahkan sebagian besar dari mereka tidak berpikiran bahwa limbah tersebut berguna jika diolah lagi untuk dijadikan sebuah produk baru. Contoh limbah yang sering kita jumpai adalah limbah industri tahu.
Limbah industri tahu adalah limbah yang dihasilkan dalam proses pembuatan tahu maupun pada saat pencucian kedelai. Limbah yang dihasilkan berupa limbah padat dan cair. Limbah padat belum dirasakan dampaknya terhadap lingkungan karena dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak, tetapi limbah cair akan mengakibatkan bau busuk dan bila dibuang langsung ke sungai akan menyebabkan tercemarnya sungai. limbah cair yang dihasilkan mengandung padatan tersuspensi maupun terlarut, akan mengalami perubahan fisika, kimia, dan hayati yang akan menghasilkan zat beracun atau menciptakan media untuk tumbuhnya kuman dimana kuman ini dapat berupa kuman penyakit atau kuman lainnya yang merugikan baik pada tahu sendiri ataupun tubuh manusia. Bila dibiarkan dalam air limbah akan berubah warnanya menjadi coklat kehitaman dan berbau busuk. Bau busuk ini akan mengakibatkan sakit pernapasan. Apabila limbah ini dialirkan ke sungai maka akan mencemari sungai dan bila masih digunakan maka akan menimbulkan penyakit gatal, diare, dan penyakit lainnya.
Ampas tahu cukup berpotensi sebagai sumber antioksidan alami. Antioksidan adalah senyawa yang berperan untuk memperlambat proses oksidasi lipid baik yang berada dalam tubuh manusia maupun dalam bahan pangan. Antioksidan berfungsi sebagai pencegah beberapa penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskular, kanker dan aterosklerosis (Schmildz dan Labuza, 2000). Jenis antioksidan yang terdapat pada ampas tahu adalah senyawa isoflavon. Hasil penelitian (2004), menunjukkan bahwa ampas tahu masih mengandung 0.98% isoflavon sedangkan pada kedelai yang merupakan bahan baku pembuatan tahu mengandung isoflavon 5,5%.
Pada beberapa tahun terakhir ini pangan fungsional semakin populer seiring dengan makin tingginya tingkat kepedulian masyarakat untuk menjaga kesehatan. Mengkonsumsi pangan fungsional berarti akan diperoleh keuntungan lain selain nilai gizi dan kelezatannya, yaitu adanya pengaruh yang positif terhadap kesehatan tubuh.


Kajian tentang Kerupuk
Makanan yang bernama kerupuk ini memang sudah tidak asing lagi dalam berbagai macam suasana. Harganyapun masih tergolong murah meriah dan terjangkau oleh berbagai macam lapisan masyarakat. Selain enak menjadi lauk makanan, kerupuk juga dapat dijadikan sebagai camilan. Hampir semua makanan sehari – hari cocok dinikmati dengan kerupuk. Berbagai macam kerupuk di jual dalam aneka bentuk maupun rasanya.

Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan untuk pembuatan kerupuk ampas tahu antara lain :
· Peremas
· Pengaduk adonan
· Pengukus
· Pisau dan talenan
· Tempat penjemuran
· Wajan
· Kompor dan tungku
2. Bahan
Bahan yang digunakan untuk pembuatan kerupuk ampas tahu antara lain :
· Ampas tahu yang telah dikukus (1kg)
· Tepung tapioka (0.5kg)
· Garam (15gr)
· Bawng putih (50gr)
· Merica secukupnya
· Monosodium glutamat (10kg)

Metode Pembuatan
1. Tahap Persiapan Alat dan Bahan
Tahap ini merupakan tahap awal dalam proses pembuatan krupuk ampas tahu yang membutuhkan kebersihan dan ketelitian dalam penyiapan alat dan bahan-bahan yang digunakan. Alat yang digunakan dalam pembuatan krupuk ampas tahu yaitu alat pres atau pemeras, mangkok atau tempat adonan, pengaduk adonan, pengukus, pisau,talenan, tempat untuk menjemur, wajan, kompor atau tungku,dan timbangan. Bahan yang digunakan dalam pembuatan krupuk ampas tahu yaitu bawang puti 3 siung, merica 5 butir, tepung tapioka 1 gelas minum sebagai pengikat ampas tahu, ampas tahu 2 gelas minum, dan garam 1 sendok kopi. Seperti yang telah dielaskan sebelumnya, dalam penyiapan alat dan bahan perlu diperhatikan kebersihannya dengan cara mencuci sampai bersih alat-alat yang dipakai serta bahan-bahan yang digunakan.
2. Tahap Pengukusan Ampas Tahu
Untuk mendapat kan hasil yang maksimal maka ampas tahu diperas terlebih dahulu. Ampas tahu di peras untuk mengurangi kandungan air yang ada didalamnya. Pemerasan dapat dilakukan dengan tangan, atau dengan alat pres.Setelah itu, ampas dikukus selama 30 menit.

3. Tahap Persiapan Bumbu
Sambil menunggu ampas tahu dikukus, kita dapat menghaluskan bumbu. Bawang putih, merica, dan garam, digiling sampai halus. Penghalusan bumbu juga dapat dilakukan dengan cara diulek (dalam bahasa jawa).
4. Tahap Pengadonan
Tahap ini juga disebut dengan tahap pembuatan dodolan. Ampas yang telah dikukus selama 30 menit dicampur dengan tapioka dan bumbu, kemudian diaduk dengan kompak sampai adonan tercampur dengan rata. Kemudian, adonan ini dibentuk seperti silinder dengan menggunakan daun pisang, berdiameter 3-4 cm dan panjang 10 cm. Adonan yang telah dibentuk ini disebut dodolan.

5. Tahap Pengukusan Dodolan
Dodolan dikukus selama 1 jam sampai bagian tengah dodolan menjadi matang. Setelah dodolan ini matang, kemudian diangkat dan didinginkan dengan membuka dodolan dari bungkusan daun pisang.

6. Tahap Pengangin-Anginan
Dodolan yang telah dibuka dari kulit pisang, kemudian diangin-anginkan ditempat terbuka selama 1 hari, sampai dodolan mengeras dan mudah dipotong.

7. Tahap Pengirisan Dodolan
Tahap ini merupakan tahap pembuatan kerupuk basah. Dodolan yang telah diangin-angini kemudian diiris setebal 2-3 mm. Hasil pengirisan ini disebut kerupuk basah

8. Tahap Penjemuran
Tahap ini bertujuan untuk mendapatkan kerupuk yang kering. Kerupuk basah dijemur di siang hari ketika matahri cerah, tidak mendung. Kerupuk yang sudah kering akan terasa gemerisik jika diaduk-aduk dan mudah dipatahkan. Hasil pengeringan ini disebut dengan kerupuk kering.

9. Tahap Pengemasan Kerupuk Kering
Pengemasan kerupuk kering ini bertujuan agar dapat disimpan lama. Kerupuk ini harus disimpan di dalam tempat yang tertutup rapat, atau dapat dikemas di kantong plastik yang di seal secara rapat.

Demikian yang dapat saya sampaikan tentang peluang bisnis kerupuk ampas tahu. Semoga dapat bermanfaat bagi anda semua. Semoga Karya Ilmiah ini dapat dijadikan sebagai bacaan yang menarik dan memberikan pengetahuan tentang manfaat ampas kedelai. Penulis sangat menyadari bahwa Karya Ilmiah ini jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan guna penyempurnaan Karya Ilmiah yang akan datang.


Sumber : http://data-smaku.blogspot.co.id/2012/10/karya-ilmiah-pemanfaatan-ampas-tahu.html


Wow kita bisa menghasilkan uang sebanyak $3 hanya dengan mendaftar ke link berikut ini http://payingood.com/?id=8230 

No comments:

Post a Comment